"Penjara yang dibangun oleh keinginan. Lingkaran tanpa jalan keluar."
BAB 4 - PORTAL 989
🗓️ Tanggal rilis lagu: 15 OKTOBER 2025 di Spotify
🎵 Genre: Ambient menyeramkan, glitch spiritual
📍 Dulu ia adalah OkMan, tiran yang ditakuti, jiwa yang dibenci. Terseret ke Portal 989, terbelenggu dalam lingkaran karma.
Namun dalam keheningan Asyura, ia berbisik bukan tentang kekuasaan,
melainkan tentang kesedihan, penyesalan, dan kerinduan untuk dikenang.
Tidak semua monster ingin menyakiti… beberapa hanya mencari pembebasan.
BAB 4 - PORTAL 989
Setelah The Group kembali dari ruangan doa, mereka terlempar ke sebuah ruang baru. Itu bukan lagi keheningan atau api melainkan sebuah taman salah dimensi.
Udara terasa basah dan berat, beraroma logam tua bercampur tanah basah yang baru digali. Di atas kepala, bukan langit, melainkan kumpulan kristal aneh yang menggantung, berdenyut pelan, memancarkan cahaya ungu keabu-abuan. Cahaya itu jatuh seperti kabut, menyelimuti segala sesuatu dengan bayangan panjang dan tak wajar.
Inilah Taman dari Bisikan-Bisikan yang Patah.
Tanah di bawah kaki terasa kenyal, seperti daging yang sudah lama mati. Tumbuhan asing tumbuh subur; bunga dengan kelopak berbentuk telinga manusia yang berbisik lirih, rumput bergerak sendiri seperti jari-jari yang mencakar udara. Di kejauhan, bayangan kurus tinggi berjalan lambat, mengumpulkan sesuatu lalu memasukkannya ke dalam karung dari jaring laba-laba.
Shayla memandang sekeliling, suaranya sayup, bagai nyanyian: "Mereka… semua di sini tersesat."
Mr. David mencoba fokus, tubuhnya dipenuhi statis yang berdetak tak menentu. "Tempat ini… bukan untuk yang hidup. Ini penampungan."
Dari balik pohon besar dengan batang seperti tulang belakang raksasa, terdengar suara decitan mekanis. Rosi mendekat, mengendus sebuah panel logam berkarat tertanam di tanah. Panel itu penuh tombol usang, layarnya retak menampilkan angka samar: 989.
Dengan tak sengaja, cakar Rosi menekan salah satu tombol.
⚡ BZZZZZTTTT—KRAAAK! ⚡ Panel menyala hijau sakit-sakitan, memuntahkan suara mesin berderit. Dari tanah, muncul pusaran energi, portal liar berputar seperti lubang cacing, menghisap udara, membuat seluruh taman bergetar.
Preet berputar cepat, tetrahedron-nya memancarkan data. "Peringatan: Anomali gravitasi. Membaca… sisa kesadaran manusia terikat di lokasi ini."
Dari dalam pusaran itu, sebuah sosok terseret keluar, jatuh menghantam tanah.
OKMan.
Tubuhnya campuran busuk dan mesin berkarat. Sebagian dagingnya mengelupas, memperlihatkan kerangka robot retak di bawahnya. Satu mata adalah kamera pecah, berwarna kuning kusam berputar tak menentu. Mata satunya masih manusia—penuh kegilaan dan kesepian. Setelan bisnis mewahnya compang-camping, dasinya setengah terbakar.
Dia terbatuk, lalu tertawa parau, suara manusia bercampur speaker robot rusak. "Heh… akhirnya… pengunjung. Beratus tahun aku menunggu… Portal 989 hanya melahirkan sampah seperti aku. Sekarang… giliran kalian."
Dia berdiri tertatih, mengulurkan tangan setengah daging, setengah logam. Dari jaketnya, lengan-lengan robot seperti laba-laba merayap keluar, bergerak ke arah mereka.
Suara Shayla bergema, lembut namun jelas: "Dia… terikat. Bukan hanya tubuhnya… tapi jiwanya juga."
Semua menoleh—tidak ada jejak kaki Shayla di pasir yang kenyal. Wujudnya bergetar seperti bayangan cahaya. Ia adalah echo, gema doa, bukan sosok fisik.
Mr. David menggertakkan gigi. "Kalau begitu, hanya ada satu cara: bebaskan dia dengan paksa."
Okman meraung: "Bebaskan?! Aku adalah belenggu itu! Dan kalian semua akan terikat bersamaku!!"
⚡ Rantai hitam meledak dari tubuhnya, menghantam tanah, melilit udara.
🐈 Rosi melompat menerjang, cakarnya mencakar lengan robot laba-laba hingga patah. Ia mendesis keras, bulunya berdiri. Okman mengayunkan lengannya, logam berkarat menghantam tanah. Rosi menghindar cepat, lalu menggigit rantai yang mencoba melilit Mr. David.
Pak David maju, tubuhnya memercikkan listrik statis. Tangannya berubah menjadi tombak cahaya. Ia menusukkannya ke dada Okman KRANGGG! Logam itu pecah, dan api kecil meletus.
Okman menjerit, lalu tertawa terbahak-bahak bahkan saat tubuhnya retak: "Hahaha! Aku tidak bisa mati! Akulah Portal 989 itu sendiri!"
Rantai hitam itu terbanting ke belakang, melilit kaki Pak David, menyeretnya ke tanah. David mengerang, tubuhnya semakin terang dengan percikan api.
Rosi menerkam rantai itu, menggigit sekuat tenaga. Logam itu retak, dan percikan api beterbangan.
Di tengah pergulatan itu, suara Shayla bergema lebih keras, doanya yang lantunan menembus udara: "Keserakahan menciptakan rantai tak berujung… Keserakahan menciptakan rantai tak berujung…"
Rantai-rantai itu mulai bergetar, melemah. Okman terhuyung, satu-satunya mata manusianya meneteskan darah. "Berhenti… aku… aku tak ingin… terikat lagi…"
Taman Bisikan Patah runtuh kristal-kristal di atas hancur satu per satu, tanah berdenyut, portal bergemuruh liar. Di antara belenggu abadi… dan gema kebebasan.
---
🔄 Samsaraverse Archives © IG: Shayla.Sound
All loops return to the source.
Thank you for coming into this portal
Next: 👉BAB 5 – Echoes of a Forgotten Name